server pulsa, h2h pulsa, bisnis pulsa, pulsa elektrik

 

topik kali ini kita akan membedah cara kerja server pulsa elektrik. bagaimana cara kerjanya, pengertiannya, dan keruwetannya.

bila kita melakukan isi ulang pulsa, hampir bisa dipastikan menggunakan jalur elektronik. Bisa melalui ATM, outlet hp, rekan kita yang jualan dll

Sudah sangat jarang yang memasukkan pulsa dengan metode menggosok voucher fisik, semua sudah serba otomatis dan canggih mengikuti arus perkembangan jaman tentunya.

Tulisan ini bertujuan agar rekan-rekan sedikit banyak mengetahui mengenai mekanisme pengisian pulsa elektrik tersebut.

Yang pertama bagi rekan-rekan yang ingin berusaha sebagai outlet yang mengambil langsung ke operator.

 

1. Outlet ( counter ) ke operator

Sebenarnya yang dibeli dari outlet tsb tidaklah langsung ke operator. Namun ke distributor utama yang ditunjuk oleh operator. Kalo dari Indosat, biasanya Kopindosat. Bila outlet ingin berjualan pulsa, maka dia harus ke kantor distributor. Di sana setelah mengisi administrasi, biasanya diminta deposit awal berupa pembelian unit. Unit ? Ya. Di sini kita harus membeli nominal pulsa dengan istilah unit. Misalnya unit 5 ribu, unit 10 ribu, unit 50 ribu dan seterusnya.

Ini memerlukan kecerdasan dalam mengamati pasar. Jika kita terlalu banyak membeli satuan unit tertentu, maka tidak bisa digabung atau ditukarkan.

Misal kita berlebih 10 unit pecahan 10 ribu, itu tidak bisa diganti menjadi 1 unit pecahan 100 ribu.

Demikian juga sebaliknya

Sehingga kita harus waspada, kita tidak uang kita tidak bisa berputar.

Sudah selesai ?

Belum, masih panjang

Kita akan mendaptkan nomer (chip simcard ) baru yang bisa dipergunakan untuk mengisi. Sehingga kita harus menyediakan 1 lagi hp untuk transaksi. Inilah sebabnya ketika kita perhatikan saat mengisi pulsa di outlet, sang penjaga outlet membawa banyak hp untuk transaksi

Sudah selesai ?

Ternyata masih belum.

Untuk operator tertentu, misal T-S_E_L, maka diterapkan hard cluster dan harga inner + outer. Apa maksudnya ?

hardcluster itu maksudnya chip simcard tadi tidak bisa dipergunakan untuk mengisi pulsa di luar area BTS yang telah didaftarkan.

Contohnya begini : Saya mendaftar di area Tugu Monas Jakarta. Kebetulan saya akan berkunjung ke rumah saudara di Kebayoran Lama, nah ketika saya di Kebayoran Lama maka simcard (chip) pengisi pulsa tersebut tidak bisa dipergunakan

Nah sekarang kita masuk ke harga inner dan outter.

Harga inner merupakan harga di area tersebut, misal terdaftar di Jakarta mengisi nomer Jakarta

Harga outter merupakan harga di luar area, misalnya terdaftar di Jakarta mengisi nomer Surabaya

Perhatikan : mengisi nomer area lho. Ngga peduli walaupun nomer tersebut di depan kita

Misalnya : KangBro buka outlet di Tugu Monas Jakarta, terdaftar di Jakarta. Ada pelanggan yang ternyata bernomer Surabaya, menghampiri outlet kita dan meminta diisi pulsa. Ini namanya : harga outter

Harga Outter akan berbeda dengan inner, tentu daja selisihnya lumayan

Kemudian dalam sebulan ada batasan outter hanya boleh diisi, misal 20%. Sisanya inner ( 80 % )

Bagaimana jika dilanggar ?

Tentu saja akan kena hukuman. Pertama mungkin cuma dikurangi alokasi unit harga inner yang boleh dibeli. Kalo terus-terusan dilanggar ? Ya akan dihanguskan oleh provider

Begitu dulu ya untuk penjelasan awal.. dilain waktu jika ada kesempatan akan kita lanjutkan kembali..