Dalam menentukan jenis bidang perusahaan dengan modal minim, namun bisa mendapatkan hasil yang lumayan stabil sudah tentu bukanlah pilihan yang mudah untuk diputuskan, karena banyak yang harus dipertimbangkan, banyak faktor penentu yang mendukung kelancaran usaha tersebut, karena bisa saja bukan keuntungan yang didapat malah akan mendatangkan kerugian.

Beberapa dari faktor tersebut adalah:
– Kemauan untuk Maju berusaha.
– Konsisten alias sabar dalam menjalankan Usaha.

Pada akhirnya Modal tidak diperlukan modal yang besar asal ada komitmen dan kemauan dari diri sendiri untuk mendapatkan penghasilan tambahan hanya dengan bermodal kecil saja.

Banyak orang berfikir bahwa untuk membuka suatu usaha, maka akan dibutuhkan modal yang sangat besar. Ini merupakan pola fikir yang sempit yang dapat menghambat suatu proses kemajuan pada diri sendiri.

Sedikit mengingatkan kembali ketika kita masih belajar disekolah atau kuliah, sering kita mempelajari dalam mata pelajaran atau pun mata kuliah diajarkan rumus usaha. Mungkin diantara kita ada yang masih ingat dan ada yang sudah lupa.

Oke..untuk mengingatkan kembali bagi yang sudah lupa.
W= F.s
Dimana :
W = Usaha.
F = Gaya.
S = Jarak.

Mungkin dibenak anda ada pikiran : “ Apa hubungannya rumus yang diatas dengan Usaha yang mau saya jalani?”.

OK, pertanyaan yang bagus, disini saya akan coba menjelaskan hubungan antara rumus diatas dengan usaha yang akan dijalani.

F= Gaya : Hal ini dapat kita identikkan dengan seberapa besar cara kita dalam usaha.

Contoh : 1. Ingin melamar pekerjaan di kantoran, Maka harus bergaya layaknya orang kantoran. Singkatnya, kita akan berusaha untuk memiliki pakaian yang layak untuk bekerja di kantor, dan mencoba menyelesaikan pekerjaan dikantor dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan skill yang kita miliki, karena kalau tidak pastinya akan ditegur oleh atasan ataupun diberhentikan dari pekerjaan kita.

S= Jarak : Hal ini dapat kita identikkan dengan jarak kita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Contoh : 2. Ingin membuka warung di tempat yang sepi akan sangat berbeda dengan membuka warung ditempat yang ramai. Singkatnya, Jarak akan kita perhitungkan dengan pembeli sehingga banyak orang membuka warung ditempat yang ramai, dengan perhitungan memperpendek jarak kita dalam membuka warung dengan pembeli.
Dari uraian diatas, sangat jelas sewaktu kita ingin membuka usaha, bahwa Maju mundurnya usaha tersebut adalah dari dalam diri kita sendiri.

Untuk jenis usaha yang saya maksudkan dibawah ini, ada jenis usaha yang memang sedang saya jalani.
Jenis usaha yang saya maksudkan:

*Buka Counter penjualan Pulsa elektrik* (saya sebut dengan istilah Management saling membantu)

Baiklah, mari kita coba analisa satu persatu.

1. Buka counter penjualan pulsa :
Banyak orang menghabiskan modalnya sampai puluhan juta rupiah hanya membuka satu counter pulsa. Hal ini tidak masalah bagi yang punya modal besar, namun bagi orang yang memiliki modal kecil….wah..susah bro…!!!.
Trus caranya bagaimana?:
Anda memiliki kerabat, teman & keluarga bukan?.
Kebanyakan sehari-hari selalu saja ada dari kerabat, teman & keluarga kita yang tinggal di rumahnya, entah itu istrinya, adiknya ataupun orang tuanya yang biasanya hanya mengurus pekerjaan rumah.
Nah, anda dapat membuka counter pulsa dirumahnya tersebut, Hitung2 bagi hasil dengan pemilik rumah sehingga mereka juga mendapatkan pemasukan tambahan. Jadi sekalian membuka lapangan pekerjaan juga…

Trus Modalnya Berapa? :
Pengalaman saya untuk pemodal kecil, hanya dibutuhkan sebagai berikut:
1. Estalase kecil : Rp.400.000 (2mX1m)..kalau lebih kecil pasti lebih murah.
2. Handphone : Rp.250.000 (Nggak perlu biaya klo pake HP yang punya rumah)
3. Deposit pulsa : Rp.100.000 – Rp.300.000 (tergantung keinginan).
4. Kartu Perdana : Rp. 100.000 – Rp.300.000 /all operator (tergantung keinginan)
Accessories untuk Handphone dapat ditambahkan jika dibutuhkan, karena biasanya jarang ada yang beli…yaa dari pada matiin modal, yaa mending ditahan aja ga usah beli dulu.

Keuntungan dengan system seperti ini :
1. Anda tidak perlu memikirkan gaji karyawan. (soalnya bagi hasil sama tuan rumah yang sekalian jagain counter pulsanya).
2. Anda tidak perlu memikirkan biaya sewa toko.
3. Anda tidak perlu memikirkan biaya listrik & sebagainya.
4. Adanya hubungan emosional antara tuan rumah yang jagain counter dengan para tetangga ataupun kerabatnya, sehingga orang yang ingin berbelanja akan enggan pergi berbelanja ke tempat lain.
5. Lebih dipercaya cepat mendatangkan pembeli ketimbang system jual pulsa yang banyak berkembang di internet seperti sekarang ini.
6. Bagi pemodal, merupakan penghasilan tambahan bagi orang yang sudah bekerja.
7. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Kerugian dengan system seperti ini :
1. Harus diperlukan kontrol yang ketat ( kunjungan di pagi hari dan sore hari untuk memastikan semua berjalan dengan baik).

Pembagian keuntungan perhari dapat dilakukan dengan pola : 40% : 40 % : 20%
Dengan asumsi :
– 40 % keuntungan / hari buat sang pemilik modal.
– 40 % Keuntungan / Hari buat yang jagain counter.
– 20 % Keuntungan / Hari untuk pengembangan modal.

Jadi jika kita memiliki 10 counter penjualan pulsa dengan system seperti ini, dengan asumsi kentungan perhari Rp.30.000/counter.
Maka: 40% X Rp.30.000 = Rp.12.000/ counter
Jika 10 counter = Rp.12.000 X 10 = Rp.120.000/hari.
Setiap hari dapat Rp.120.000 hanya dengan control di pagi hari dan sore hari…hmmm nice.
Dari system ini dapat di simpulkan bahwa kita sudah memenuhi rumus yang S yakni, kita memperpendek jarak kita dengan pembeli, sementara untuk rumus F dipenuhi dari kontrol kita setiap hari.

Dapat membuka Konter penjualan pulsa dengan modal lebih kecil dari Rp.1.000.000 / counter dan lebih efisien dalam usaha ketimbang membuka counter penjualan pulsa dengan modal minimal Rp.5.000.000 s/d Rp. 10.000.000./counter.

Nah dari perhitungan di atas mitra tentu dapat menerka apa yang saya maksudkan.. mudah bukan, yang penting asal ada kemauan dan kesabaran semua bisa dijalani..

resiko pasti selalu ada, tinggal bagaimana kita menggapinya.. salam sukses selalu untuk mitra kami dimanapun anda berada.